hening...

It’s just life

January 27, 2011
Leave a Comment

“Referees make bad decisions, we make bad decisions, players make bad decisions – it’s just life.” -King Kenny-


Posted in life, liverpool

bermain!

January 24, 2011
3 Comments

Disclaimer : Artikel ini berbau agama. Mohon jangan dibaca bagi orang yang berpikiran sempit. 🙂

Tadi siang gw tiba2 keinget artikel di koran kompas yang bilang bahwa manusia pada dasarnya adalah ‘mahluk bermain’. Nah iseng2 lah gw ubek2 internet sampe pada salah satu artikel kompasiana.

Homo ludens.

Istilah ini dipopulerin oleh prof Huizinga dari bukunya Homo Ludens; a Study of Play Element in Culture. Manusia pada dasarnya sebagai ‘mahluk bermain’. Yay, bermain!

Nah yang seru itu pas gw baca lebi lanjut artikel kompasiana itu. Di Al Quran ternyata di singgung juga masalah ini (menurut artikel itu). Monggo dibuka  : Al An’am:32,70; Al A’raf:51, Al ‘Ankabut:64; Muhammad:36. Untuk lebih yakinnya, silahkan buka Al Quran beserta terjemahan masing2 deh.

Err.. gw si ngga ada kapabilitas untuk jadi ahli tafsir. Tapi dari yang gw tangkep ialah kehidupan dunia ini  adalah permainan dan senda gurau.Tapi jangan sekali kali menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau.

Permainan itu butuh taktik jo.., ada aturannya, ga boleh curang, dan yang paling penting ialah unsur fun nya, bikin kita happy. Opcros lah… memainkan permainan itu harus serius, ga boleh main main.

Gw ga tau asli bahasa Al Quran nya apa itu jadi senda gurau. Tapi mungkin yang bisa gw tangkep ialah bercanda dikit ga apa apa lah bukankah senyum itu ibadah  🙂 tapi ya jangan sampe bercandanya ‘ih-parah-banget- lo-becandanya…’

Cukup sudah ‘pencarian’ hari ini moga2 saya tidak sesat dan tunjukan jalan-Mu ya Allah.

Yak keisengan ini berhasil membuat saya membuka lagi Al Quran yang udah lama ga dibuka itu, moga2 berhasil juga mempengaruhi kalian. Ehehehe…

Muhammad : 36
Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu.


Posted in life, serious thing

Protected:

January 18, 2011
Enter your password to view comments.

This content is password protected. To view it please enter your password below:


Posted in me

Altruism, warm glow, and confusion

January 12, 2011
3 Comments

Nama mata kuliahnya fiscal theory and practice. Dan tadi siang gw ikutan eksperimen kelas tentang apa itu yang disebut public goods. Menarik. Ini bukan tentang ekonomi murni dimana kita mencari net profit ( gain harus lebih besar dari loss) tapi bagaimana tiap individu manusia merespon terhadap suatu keadaan.

Eksperimen nya ialah : Setiap satu putaran, tiap mahasiswa diberi 4 buah kartu remi, dua merah, dua item. Lalu, dosen akan meminta kembali dua buah kartu ke tiap mahasiswa. Dosen menjanjikan, setiap kartu merah yang diberikan kepada dosen akan dikonversi sebagai 1 ekstra credit untuk seluruh mahasiswa di kelas itu pada mata kuliah ini, sebaliknya setiap kartu merah yang anda tahan akan bernilai 4 ekstra credit untuk diri anda sendiri. Dan jumlah peserta kuliah kami tadi ialah 21 orang. Oh ya.. dalam memberikan kartu ke dosen, semua peserta kuliah dilarang berdiskusi cum bersekongkol.

Hasilnya, kartu merah yang didapat dosen :

R1 : 20 kartu merah.

R2 : 11 kartu merah.

R3 : 8 kartu merah.

dan pada round ke-4, kelas dibebaskan untuk berdiskusi dan bersekongkol. Hasilnya

R4 : 42 kartu merah. For the greater good, semua orang, berdasarkan kesepakatan bersama, ‘dipaksa’ untuk memberikan seluruh kartu merahnya ke dosen, ga boleh ada yang oportunis, toh benefitnya juga balik lagi ke mahasiswa, bukan? Lebih besar pula (walaupun bukan hasil maksimum yang bisa didapat oleh seorang mahasiswa).

Lets analyze, nilai ekstra credit minimum tiap orang yang didapet ialah 81 (20+11+8+42) dan maksimum 105 (81 + 3 round x 2kartu merah x 4 credits). Makin dikit ekstra credit yang didapat, berarti tu orang solider, mau bagi2 buat orang lain, tapi kalo makin ekstra credit yang didapet berarti tu orang opportunis sejati. Ato biasa disebut juga dengan free-rider. ‘toh gua juga dapet extra credit dari sumbangan orang lain kok walopun ga nyumbang, ngapain juga gw kontribusi, mending gw tahan buat sendiri, lebih pasti.’

Dang! This is what happens to the public goods. Coba deh disuruh urunan buat benerin jalan kompleks, pasti susahnya setengah modar, kalo udah amat-sangat-rusak baru deh semuanya mau urunan. Itu baru di level kompleks, gimana kalo buat jalan negara. Makanya dari situlah, Pemerintah melalui kebijakan perpajakan nya, ‘memaksa’ masyarakatnya urunan buat bangun2 public goods itu (jalan, jembatan, keamanan negara, dsb).

Trus apa hubungannya ama judul yang gw tulis. And the explanation begin. Memang, kecenderungannya manusia itu kalo untung dimakan sendiri, tapi kalo rugi bareng2 atau bahkan lo aja sana. ibaratnya, lo senang gw senang, lo susah gw lebi senang . Tapiii.. ga semua manusia gitu kok. Tu buktinya eksperimen tadi, masi ada yang mau kontribusi walopun kecenderungannya menurun (R1,R2, dan R3). Ada 3 alasannya :

1. Confusion. Peserta kuliah bingung (kalo ga mo disebut bego) gamenya kaya gimana jadi ya asal nyumbang aja. Wakakaka…

2. Warm glow. Kalo ini nyumbang lebih karena sensasi dari nyumbang itu sendiri memberi kesenangan pada diri sendiri. Ga perduli sama impactnya sama orang lain. Mungkin sebelas dua belas sama pamer/riya’ atau kalo ga mo pamer ya seneng aja sama nyumbang berasa gimanaaaa gitu sama diri sendiri (sedikit narsis dan PD berlebih mungkin).

3. Altruism. Nah kalo ini yang ini nyumbang karena ikhlas. Senang berbagi, sama yang seperti ajaran kemanusiaan/agama apapun ajarkan. Being benevolence. Lo senang gw ikut senang, lo susah gw pengen bantu. We are at your service. Kita ‘berkewajiban’ mbantu orang lain, menguntungkan orang lain. Model2 altruism gini mesti lebih digalakkan nih. Tapi ya tetep ada lah yang harus disisain buat diri sendiri dan keluarga. Soalnya seinget gw di cerita para rasul,  baginda Rasulullah SAW pernah ngingetin sahabat nabi gara2 sang sahabat mau mensedekahkan seluruh hartanya. kira2 begini lah, ‘ kalo semua harta mau kamu sedekahkan, apa yang akan kamu tinggalkan buat anak istri kamu.’  Dang! Another point.

‘Kamu tau apa itu kebahagiaan? Sesuatu yang kamu berikan namun nilainya tidak pernah akan berkurang.’

p.s : ohya.. di akhir kuliah, tentu aja janji ekstra credit itu hanya lah akal2an sang dosen. Kalo ngga di kasi reward gini, maka eksperimentnya dijamin gagal. Lagi2 manusia, stick and carrot rules.


Criminal minds S06E02

January 4, 2011
Leave a Comment

There are things
we don’t want to happen
but have to accept.
Things we don’t want to know
but have to learn.
And people
we can’t live without
but have to let go. -JJ-