hening...

Dua puluh tiga, sembilan

Gimana cara mengoptimalkan potensi yg gw punya? Abis baca hasil psikotes gw :
suka pekerjaan yg dinamis, bisa bekerja dalam tekanan, kreatif, lebih optimal jika diberikan keleluasaan (hidup kebebasan!!!), cenderung lebih suka bekerja dalam tim walaupun bisa bekerja mandiri, emosi yang cukup stabil, agak egois, empati, kurang tekun, agak kurang suka mengikuti aturan, kurang aktif, kurang motivasi kerja, kurang minat prestasi.
Yang plus, i’ll take that as a compliment. Yang negatif, berikut sedikit pembelaan dari gw (suka suka gw dong, wong gw yang nullis B-) ) : gw kurang aktif, minat kerja dan prestasi. Dari yg gw liat, hampir semua karir yang lo rintis kalo itu bukan profesi, ngebutuhin apa yg disebut dengan menjilat. Dan gw sangat anti terhadap hal itu. Agak suka mengikuti peraturan, yap gw males sama yang kaku2 gitu, but still as a part of institution i’ll always try to comply with rules, law, or whatever it is, but as a person, breaking the rules sounds fun, doesnt it? Egois tapi empati… How? Mungkin gini kali ya, kerjaan lo ya kerjaan lo, mine is mine. Ini kerjaan bung, dan lo di gaji untuk itu. Tapi…. Kalo lo minta bantuan gw sebagai teman, bukan sebagai atasan, bawahan, ato sebagai sesama staf, i’d really love to help others.. 😀
dah ah segitu aja dulu….

Cape’

Kita semua pernah cape, lelah…
Kamu, aku, kita…
Biarkan saja aku dan saya..
bercerita hal yang sama…
hingga pagi bertemu senja…
…

Alas. Cukup lah, hari ini aku bertutur kata…

Mutasi 2.0

“Selamat ya… Kamu terbebas dari belenggu…” Hehe… Dramatis sekali. Gw ditransfer lagi. Ke tempat baru lagi, mulai dari nol lagi, adaptasi lagi. Mudah2an yang ini “cocok” sama gw. Kadang, (sering tepatnya) gw mikir, emang kalo karir itu apa harus seperti itu ya? Penuh politik dan konspirasi, harus ambisius, dsb. Trus ntar gimana gw ya… Harus pasang topeng juga? Kondisi ideal itu memang tak kan pernah ada. ideal, atau idealisme yang ada di otak hanyalah utopia belaka…

Recipe

Patience + persistence + lobbying (incl : bluffing and intimidation) + luck = gives you something that you deserve.
Terinspirasi dari kejadian nyata mengenai tiket java jazz gratis… 😉